The Royal Advisory - Tampaknya bukan hal yang luar biasa untuk di bahas, karena notabene setiap diri seseorang yang menjalani kedewasaan diri akan mengalami ini baik sadar maupun tidak sadar. Seperti layaknya perasaan bahagia yang tertumpah saat Jatuh Cinta, dan setelah kisah "Novel" nya tidak berakhir bahagia... patah hati pun melanda.
Bahasan Tentang ini secara ringan dan mudah di cerna saja, yang nampak nya sudah menjadi tren tersendiri untuk mempublikasikan perasaan pribadi via social media, ini bukan berarti saya bilang salah loch ... tapi sebuah asumsi dari batas diri untuk menahan rasa yang timbul saat patah hati dan tidak dapat membendung hingga tercurahkan di media tersebut.
Sebutlah dahulu kala "Diary" atau "Organizer", sebagai teman curahan hati yang mayoritas kaum Hawa mengenal dan mengetahui detail nya.
Dan Jaman pun berubah, media elektronik pun menjadi tempat berbagi, bukan hanya ke teman kenal saja namun beberapa orang asing yg terasa "abu-abu" untuk menyimpulkan perihal "keperdulian" Nya. Dan Genderisasi pun "Bias" dengan indah nya Fotoshop Merajalela.
Skeptisme Profesional pun harus di latih, sebelum polemik Cyberbullying/Cyber Crime merajalela, bukan Patah Hati lagi yang terasa tapi menipis nya jiwa Sosialisasi dunia nyata di karenakan Trauma atas kebebasan tidak bertanggung jawab yang terjadi di dunia Cyber.
Dan lebih mirisnya... ada "Institusi" di sana yang "Mengetahui" apa yang kita lakukan di dunia Cyber ... Tidak tahu ? itu karena ketidakperdulian terlalu tinggi.
Jadi kesimpulan nya, apapun Efek Patah Hati di diri Kita, cobalah untuk berbagi kepada orang tua, saudara, maupun seseorang yang pantas untuk "Menjaga" atas itu.
Jangan Takut untuk Patah Hati, itu adalah proses kedewasaan diri untuk Iklas mencari yang terbaik yang akan datang untuk diri Kita.
Kalau bukan dari diri Kita untuk Perduli, siapa lagi kan ?? ... Stay Save and Happy Citizen Of The World, Aamiin.
0 comments
Post a Comment